Datang ke Bandung tidak hanya untuk sekedar liburan saja, wisatawan juga bisa mampir ke tempat-tempat seperti museum untuk menambah edukasi dan pengalaman. Beragam tempat wisata di Bandung yang memiliki edukasi tersendiri untuk di jelajahi.
Mungkin di bangku sekolah dasar, kita sudah sering mendengar mengenai Konferensi Asia Afrika. Nah, peristiwa tersebut diabadikan di Museum Konferensi Asia Afrika. Pada waktu itu, gedung tersebut dibangun bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar kalangan Eropa.
Di dalam Museum Konferensi Asia Afrika ini wisatawan akan menemukan beberapa hal seperti awal mula pelaksanaan Konferensi Asia Afrika, biografi dan history tokoh-tokoh penggagas Konferensi Asia Afrika, barang peninggalan Konferensi Asia Afrika, dan masih banyak lagi.
Museum Konferensi Asia Afrika ini seringkali dipadati oleh para wisatawan yang sedang melakukan kegiatan observasi. Namun ada pula wisatawan yang datang bersama keluarga maupun pasangan.
Sejarah Singkat Museum Konferensi Asia Afrika
Seperti yang kita tau, peristiwa Konferensi Asia Afrika ini terjadi pada tanggal 18 – 24 April 1955. Peristiwa tersebut terjadi di Gedung Merdeka atau yang saat ini kita kenal dengan lokasi Museum Konferensi Asia Afrika.
Sebelum dijadikan Museum Konferensi Asia Afrika, gedung ini dinamakan Societeit Concordia. Gedung tersebut digunakan sebagai gedung hiburan, dansa, dan tempat berkumpulnya para saudagar kaya Eropa.
Pada masa kependudukan Jepang, gedung tersebut diganti nama menjadi Dai Toa Kaman yang digunakan sebagai tempatnya pusat kebudayaan. Lalu pada masa kemerdekaan digunakan sebagai markas para pejuang.
Hingga pada tahun 1954, gedung tersebut Bandung dijadikan sebagai tempat Konvergensi Internasional yang kita kenal dengan nama Konferensi Asia Afrika. Itulah sebabnya pada tahun 1955, Ir. R. Srigati Santoso mulai merenovasi semua bangunan gedung.
Review Museum Konferensi Asia Afrika
Ada 29 negara yang hadir dalam Konferensi Asia Afrika. Ada beberapa hal yang dibahas dalam peristiwa Konferensi Asia Afrika. Salah satunya yakni pengaruh Asia terhadap peristiwa perang dingin.
Hal tersebut berhasil mendapatkan keputusan dengan lahirnya Dasasila Bandung. Ada 10 poin penting yang bisa kita pelajari dalam Dasasila Bandung tersebut.
Setelah Konferensi Asia Afrika tersebut selesai, semua hal yang berhubungan dengan peristiwa tersebut diabadikan di Museum Konferensi Asia Afrika. Area pertama yang akan kita temukan di sana yakni Ruang Pameran Permanen.
Sesuai dengan namanya, ruangan ini memiliki tujuan untuk memamerkan beberapa benda seperti miniatur gedung merdeka, koleksi bendera dari 29 negara, hingga foto dokumenter dari berbagai peristiwa yang terjadi di Konferensi Asia Afrika.
Di Museum Konferensi Asia Afrika juga wisatawan akan menemukan area perpustakaan. Di perpustakaan ini wisatawan bisa menimba ilmu seputar banyak hal. Menariknya, di sana terdapat dokumen penting yang membahas seputar kegiatan Konferensi Asia Afrika.
Museum Konferensi Asia Afrika juga menyediakan area auditorium yang cukup luas. Tidak hanya sekedar melihat video dokumenter seputar Konferensi Asia Afrika saja, di dalam sana juga wisatawan akan melihat video dokumenter yang berhubungan dengan perkembangan dunia hingga tahun 1950-an.
Wisatawan yang ingin mencari tau hal mengenai benda-benda maupun kegiatan Konferensi Asia Afrika secara detail bisa menyewa pemandu. Di Museum Konferensi Asia Afrika juga seringkali diadakan acara-acara komunitas yang menarik. Beberapa kegiatan komunitas yang bisa kita temukan di sana yakni festival, pameran, dan masih banyak lagi.
Setelah berjalan-jalan menelusuri seisi Museum Konferensi Asia Afrika, wisatawan bisa mampir ke beberapa resto yang ada di sana. Resto tersebut menyedikan berbagai menu makanan seperti batagor, mie ayam, nasi goreng, karedok, dan lainnya. Untuk harga yang ditawarkan resto tersebut cukup terjangkau yakni mulai dari Rp 6.000.
Fasilitas lainnya yang bisa kita temukan di Museum Konferensi Asia Afrika ini yakni toilet, gazebo, spot foto, aula, taman, musala, lahan parkir, dan masih banyak lagi.
Harga Tiket Masuk Museum Konferensi Asia Afrika
Datang ke museum sama halnya datang ke tempat wisata. Wisatawan akan dikenakan tarif masuk yang ditaksir dengan harga Rp 2.000 per orang.
Bagi wisatawan yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan tarif tambahan berupa tiket parkir yang ditaksir mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 setiap kendaraan.
Lokasi Museum Konferensi Asia Afrika
Wisatawan yang hendak melakukan liburan di Museum Konferensi Asia Afrika bisa datang ke Jalan Asia Afrika No.65, Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. Map klik disini.
Karena lokasinya berada tepat di sebelah Alun-Alun Kota Bandung, wisatawan bisa menempuhnya hanya dengan waktu 2 menit perjalanan dari Alun-Alun Kota Bandung. Museum Konferensi Asia Afrika ini mudah ditemukan oleh para wisatawan.
Museum Konferensi Asia Afrika beroperasi setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu mulai dari pukul 09:00 WIB – 16:00 WIB. Wisatawan bisa memesan tiket lebih dulu mulai dari pukul 08:00 WIB untuk menghindari antrian panjang.
Penginapan Terdekat
Berada di pusat Kota Bandung, membuat kita lebih mudah menemukan tempat penginapan. Wisatawan bisa mengunjungi salah satu tempat penginapan yang ada di sana yakni de Braga by ARTOTEL yang berlokasi di Jalan Braga No.10, Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Wisatawan bisa sampai di hotel tersebut hanya dengan waktu sekitar 3 menit perjalanan. Untuk tarif penginapan di hotel tersebut ditaksir mulai dari Rp 589.000 hingga Rp 936.000 per malam sesuai dengan jenis penginapan yang kita inginkan.
Datang ke Bandung jangan cuma liburan saja, wisatawan juga wajib mampir ke Museum Konferensi Asia Afrika yang tidak kalah seru.