Selain dijuluki sebagai Kota Apel karena Malang dulunya didominasi oleh perkebunan buah apel, Malang juga dijukuli sebagai Kota Pelajar. Hal itu tidak semata-mata ada begitu saja. Wisatawan akan menemukan beragam tempat menarik yang berkaitan dengan edukasi layaknya dalam bentuk museum.
Ada berbagai museum yang bisa kita temukan salah satunya Museum Brawijaya. Museum ini merupakan bukti nyata perjuangan rakyat Indonesia dalam kemerdekaan bangsa serta kesetaraan bangsa. Banyak wisatawan yang tidak mau ketinggalan datang ke Museum untuk mengenal lebih jauh seputar hal-hal apa saja yang telah dilalui oleh para pejuang.
Beberapa wisatawan yang datang merupakan pelajar dan mahasiswa yang bertujuan untuk melakukan riset sejarah. Tapi ada juga beberapa wisatawan yang datang bersama keluarga mereka. Museum ini berdiri sejak tahun 1962 yang dicetuskan oleh Brigjen TNI Soerachman. Berkat unik dan lengkapnya koleksi yang ada, membuat museum ini tetap eksis sampai saat ini.
Koleksi Museum Brawijaya
Museum Brawijaya ini menempati bangunan tua yang memiliki gaya khas Belanda. Dengan warna yang soft dan juga segala ornament klasik membuatnya terkesan elegan. Terlebih, di sana kita akan merasakan suasana segar dan sejuknya lingkungan sekitar.
Salah satu koleksi yang mencolok di Museum Brawijaya ini yaitu beragam bentuk persenjataan yang masih ada sejak zaman kemerdekaan Indonesia. Alat tersebut dulunya digunakan untuk berperang oleh para pejuang. Ada beberapa alat tradisional yang bisa kita lihat di dalam sana mulai dari tombak, pedang, bambu runcing, hingga persenjataan yang lebih modern.
Museum ini juga memiliki koleksi yang cukup mengerikan yang diberi nama gerbong maut. Gerbong maut tersebut merupakan makam bagi para pahlawan yang gugur dalam berperang. Itulah kenapa pada hari-hari tertentu seringkali diadakan acara penaburan bunga.
Tidak jauh dari lokasi gerbong maut, wisatawan akan melihat koleksi perahu segigir. Dulunya, perahu ini digunakan sebagai kendaraan yang menampung warga untuk pindah tempat guna melindungi diri dari para kompeni pada masa itu.
Koleksi lainnya yang akan kita lihat di sana berupa tank milik tentara Jepang, album foto, lukisan, hingga kendaraan amfibi. Bahkan, di sana juga kita akan melihat koleksi baju perang yang pernah dipakai oleh para pejuang. Ada juga beberapa ornamen lainnya yang dijadikan sebagai pendukung seolah sedang menyaksikan langsung kejadian pada saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Museum Brawijaya juga memiliki ruang teater yang dibuka setiap pukul 13:00 hingga pukul 14:00. Biasanya, ruangan teater tersebut digunakan untuk pemutaran film dokumenter maupun film yang berhubungan dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah.
Setelah dibuat terheran-heran dengan segala koleksi yang ada di Museum, wisatawan juga bisa mampir ke salah satu kantinnya yang menyuguhkan berbagai menu mulai dari bakso Malang, soto, hingga aneka jajanan yang dibanderol mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 15.000.
Harga Tiket Masuk Museum Brawijaya
Wisatawan yang ingin belajar sepuatar sejarah di Museum ini akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000 bagi wisatawan lokal dan Rp 7.000 yang dikhususkan untuk turis asing. Selain itu, kita bisa didampingi oleh seorang tour guide dengan membayar sebesar Rp 50.000.
Lokasi dan Jam Buka Museum Brawijaya
Alamat Museum Brawijaya ini terletak di Jalan Ijen No.25 A, Gading Kasri, Klojen, Malang, Jawa Timur 65115. Map klik disini.
Wisatawan hanya perlu melalui Jalan Kawi menuju Jalan Besar Ijen yang bisa ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit perjalanan dari Alun-Alun Kota Malang. Lokasinya terbilang mudah diakses apalagi Museum Brawijaya juga dikenal luas oleh para wisatawan.
Museum Brawijaya memiliki durasi waktu cukup panjang yaitu mulai dari 08:00 sampai dengan pukul 15:00.
Akomodasi
Di dekat sana ada salah satu hotel berbintang yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Wisatawan bisa bermalam di Hotel Ijen Suites Resort & Convention Malang yang terletak di Jalan Ijen Nirwana Raya Blok A No.16, Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Untuk melakukan penginapan di sana, wisatawan akan dikenakan tarif sebesar Rp 240.000 hingga Rp 500.000 per malam. Lokasi hotel tersebut bisa ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit perjalanan dari Museum Brawijaya. Wisatawan juga bisa reservasi melalui beberapa aplikasi penginapan.
Untuk wisatawan yang menyukai kegiatan yang berhubungan dengan sejarah terutama wisatawan dari Malang, wajib banget mampir ke Museum Brawijaya ini.