Menyaksikan matahari terbit dan tenggelam akan lebih memiliki nilai lebih ketika disaksikan dari atas Bukit Mentigen.
Momen menyaksikan matahari terbit dan tenggelam memang kerap menarik perhatian banyak kalangan, terutama kalangan muda-mudi. Pasalnya, keindahan dua momen tersebut memang siap diabadikan dengan banyak cara.
Ketika berlibur ke daerah wisata Gunung Bromo, tentu tidak ada salahnya untuk menyambangi Bukit Mentigen ini.
1. Lokasi Bukit Mentigen
Lokasi Bukit Mentigen tidak jauh dari pintu masuk Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semero di Cemoro Lawang.
Jika pengunjung memutuskan untuk berjalan kaki atau tracking alam, pengunjung harus menempuh perjalanan sejauh 1 km dari gapura “Selamat Datang di Obyek Wisata Seruni” dengan jarak tempuh sekitar 15 menit jika menggunakan kendaraan bermotor.
Perjalanan menuju Bukit Mentigen terbilang relative mudah dilalui untuk semua orang. Jika berangkat dari penginapan daerah Cemoro menggunakan motor, pengunjung harus berangkat pukul 04:30 agar tidak kelewatan momen sunrisenya.
Ketika pengunjung memilih untuk berjalan kaki, akan lebih baik jika berangkat jauh lebih pagi, karena langit akan mulai merona di pukul 05:00 an pagi.
2. Harga Tiket Bukit Mentigen
Biaya yang harus pengunjung bayar ketika masuk ke Bukit Mentigen adalah Rp. 27.500 di hari kerja, Rp. 32.500 di hari libur yang juga termasuk biaya terusan dari kawasan wisata gunung Bromo.
Sesampainya di pelataran parkir daerah objek wisata, pengunjung bisa memarkirkan kendaraan di sana dan berjalanan kaki ke puncak Mentigen jika ingin berjalan kaki.
Beberapa pendatang ada yang memilih menaiki ojek ke area puncak Mentigen dengan biaya Rp. 50.000 untuk ongkos PP (pulang pergi) dan Rp. 75.000 jika dijemput dari penginapan sekitar Dusun Cemoro Lawang.
Jika pengunjung memutuskan jalan kaki dan hanya membayar biaya parkir Rp. 5.000, maka membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di bukit tapi akan lebih hemat waktu menggunakan ojek karena hanya 5 menit saja waktu tempuh.
3. Daya Tarik Bukit Mentigen
Tinggi bukit ini tidak setinggi Bukit Penanjakan 1 dan 2. Dari tempat matahari terbit, pengunjung akan menyaksikan view Gunung Bromo dan Batok yang terlihat sejajar ketika hari sudah mulai agak terang. Bukit ini berada di Timur Laut Gunung Bromo.
Titik pengamatan yang bisa pengunjung lihat juga masih sangat alami, karena hanya berupa jalan setapak seperti halnya bukit cinta Bromo maupun savana teletubbies Bromo. Pada Punggung Bukit Mentigen banyak ditumbuhi dengan pohon-pohon pakis dan pohon cantigi yang menambah kesan alami.
Sejak pagi ketika akan menyusuri jalan menuju Bukit Mentigen, ketika mentari masih malu-malu memperlihatkan wajahnya yang indah, pengunjung akan menyaksikan aktivitas masyarakat Desa Cemoro yang sudah mulai bergeliat.
Derap langkah dan petualangan pengunjung lain di desa akan mulai pengunjung dengar, pengunjung lain yang berjalan kaki menuju tempat matahari terbit akan mulai diburu, didatangi pengunjung yang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.
Dari bukit ini, pengunjung akan menyaksikan pesona Gunung Bromo yang dihiasi dengan awan-awan yang membentuk indah, gurat punggung gunung seakan lengkap menjadi tempat terbaik mengabadikan moment dengan view yang instagramable.
Suasana sunrise Bromo sangat sempurna, apalagi saat tidak ada rona-rona mendung di langit. Pengunjung juga akan menyaksikan pemandangan magis dari lautan awan yang tipis di Kaldera Gunung Bromo selayaknya berada di negeri atas awan.
Seluruh sudut Bukit Mentigen ini bisa digunakan sebagai tempat foto ria yang dijamin hasilnya bagus. Apalagi tidak hanya pagi harinya saja saat sunrise. Pada saat sore hari, pengunjung akan menikmati sunset yang juga luar biasa indah.
Tidak sampai disitu saja pemandangan yang di tawarkan. Pada saat malam tiba dengan langit yang cerah, pengunjung dapat menikmati Bromo Milky Way yang terkenal seantero Nusantara.
Kumpulan bintang – bintang galaxy yang berklap kelip bagaikan lautan bintang di atas langit memberi kesan tersendiri pagi pengunjung. Hawa dingin yang menemani serta pemandangan langit yang mempesona, memberikan kesan romantis yang tidak akan mudah untuk dilupakan.
4. Rute Perjalanan ke Bukit Mentigen
Pengunjung bisa mengakses Bukit Mentigen melalui Kabupaten Probolinggo. Jalur di Probolinggo adalah jalur yang sangat populer menuju Bukit satu ini.
Dari Probolinggo, pengunjung harus menuju Dusun Cemoro Lawang, Desa Wisata Ngadisari (Edelweis) sebelum akhirnya sampai di Bukit Mentigen.
Jika dari Surabaya, pengunjung bisa naik bus dari Terminal Bungurasih, kemudian ke Terminal Bayuangga – Probolinggo dengan biaya Rp. 20.000.
Dari Terminal Bayuangga. Pengunjung bisa melanjutkan dengan kendaraan yang dikenal dengan Bison. Bison adalah kendaraan sejenis mobil elf dengan kapasitas penumpang 15 orang, biayanya cukup Rp. 30.000 untuk sampai Cemoro Lawang.
Jika melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi, pengunjung bisa menggunakan Jalan Pasuruan-Probolinggo sampai bertemu pertigaan ke arah Cemoro Lawang di sebelah kanan jalan.
Setelah itu, pengunjung akan melewati jalan yang mulus, berkelok, menanjak, dan sempit di beberapa bagian. Perjalanan menggunakan kendaraan pribadi ini memakan waktu sekitar satu jam.
Sebelum melakukan perjalanan ke Bukit Mentigen Bromo, pastikan kendaraan pengunjung dalam keadaan aman, mengingat jalan yang berbelok, menanjak, dan berkabut.
