Museum Pos Indonesia, Sejarah Edukaif Kantor Pos

Museum Pos Indonesia

Museum Pos Indonesia menjadi salah satu bukti sejarah bahwa komunikasi juga bisa dilakukan secara tidak langsung, salah satunya dengan sarana surat menyurat.

Dari jaman dulu, Bandung selalu saja berhasil menarik perhatian para wisatawan. Dari mulai pemandangan alamnya yang memukau, berbagai tempat kekinian, hingga berbagai tempat bersejarah yang ada di Bandung memiliki daya pikatnya tersendiri.

Wisatawan yang ingin melakukan liburan di Bandung, bisa mengunjungi Lembang sebagai kawasan populer yang menyuguhkan aneka wisata kekinian. Ada pun kawasan Pangalengan yang dinilai memiliki pesona menawan.

Bandung juga dikenal sebagai kota yang menyuguhkan berbagai tempat bersejarah. Beberapa tempat bersejarah yang kita tau di Bandung yaitu Museum Geologi Bandung, The Great Asia Afrika, Museum Sri Baduga, dan Museum Pos Indonesia.

Bicara soal Museum Pos Indonesia, museum ini cukup digemari oleh para wisatawan. Selain tidak membosankan, beragam edukasi bisa kita dapatkan di dalam sana. Dari namanya kita sudah bisa mengira bahwa Museum Pos Indonesia ini berisi seputar hal yang berhubungan dengan kantor pos.

Biasanya, Museum Pos Indonesia selalu saja dikunjungi oleh para siswa untuk melakukan pembelajaran seputar cara mengirim pos dan sebagainya. Meskipun saat ini zaman semakin modern di mana berkirim surat bisa menggunakan gadget, tetapi keberadaan kantor pos di Indonesia sendiri tidak bisa dilupakan begitu saja.

Koleksi Di Museum Pos Indonesia

Museum Pos Indonesia ini merupakan satu-satunya museum yang membahas tentang surat menyurat dan awal mula adanya kantor pos di Indonesia. Dulunya, Museum Pos ini merupakan satu-satunya Kantor Pos Indonesia yang ada di Bandung.

Kantor pos tersebut sebagai penghubung antara Jakarta dan Bandung. Namun saat ini kita tau, menemukan kantor pos terbilang sangat mudah karena setiap kota difasilitasi dengan minimal 1 kantor pos.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan kantor pos ini mulai kalah dengan sebuah barang yang kita kenal dengan nama handphone. Cara kerjanya yang praktis membuat setiap orang merasa tidak perlu lagi datang ke kantor pos. Gedung tersebut kemudian dijadikan sebagai museum yang bernama Museum Pos Indonesia.

2022 09 08 1
Foto via Googlemaps/anindyka

Berkunjung ke Museum sudah pasti kita akan melihat beberapa koleksi yang berhubungan dengan tema tersebut. Museum Pos ini membaginya menjadi tiga tema yaitu Koleksi Sejarah, Koleksi Filateli, dan Koleksi Peralatan Pendukung Layanan Pos.

Museum Pos Indonesia ini memiliki dua lantai di mana setiap lantainya menyuguhkan beragam koleksi yang berhubungan dengan kantor pos. Segala ornamen serta desain bangunan Museum dinilai klasik dengan paduan warna cat yang soft. Selain dibuat nyaman oleh suasananya, wisatawan juga akan dibuat kagum dengan koleksi-koleksinya.

Untuk koleksi sejarahnya sendiri kita akan dibekali edukasi seputar awal mula kantor pos di Indonesia. Kantor Pos pertama yang ada di Indonesia yakni di Batavia atau Jakarta. Kantor pos ini didirikan pada tahun 1746 tepatnya pada zaman VOC.

Pendirian kantor pos ini berguna untuk menjamin keamanan surat menyurat antar orang terutama bagi mereka yang menjalankan usahanya di luar kota. Di sana terdapat potret Kantor Pos Indonesia pertama kali.

Sedangkan untuk Koleksi Filateli dan Koleksi Peralatan Pendukung Layanan Pos ini menyuguhkan berbagai koleksi perangko dan alat pendukung lainnya. Ada 131 juta perangko yang bisa kita temukan di sana.

Perangko tersebut ditempel dalam sebuah papan kayu yang dilindungi dinding kaca. Beberapa perangko yang akan kita temukan yakni perangko peringatan, perangko prisma, perangko definitif, perangko istimewa, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya perangko, wisatawan juga bisa menemukan beberapa jenis materai mulai dari materai digital maupun materai tempel. Untuk materai yang bisa kita temukan di sana cukup beragam seperti materai 3000, materai 6000, materai 10.000, hingga materai 12.000.

Ada juga 200 peralatan yang berhubungan dengan pos bisa kita temukan di sana. Ada alat cetak perangko, timbangan paket, gerobak angkut, materai, armada pengantar surat, hingga surat-surat berharga.

Salah satu koleksi surat berharga yang ada di Museum Pos Indonesia ini yaitu surat emas yang berasal dari Inggris. Surat emas tersebut sudah berusia ratusan tahun dan diabadikan di Museum serta menjadi salah satu koleksi berharga di sana.

IMG 3829
Foto via Googlemaps/puspita oktorany

Selain itu, Museum Pos Indonesia juga memiliki fasilitas gadget win audio tour. Fasilitas ini merupakan sebuah edukasi audio di mana ketika menekan tombol yang ada di sana kita akan dibekali edukasi dalam pemutaran suara. Ada 50 jenis edukasi gadget win audio tour.

Datang ke sana akan menambah beragam edukasi. Untuk itu, wisatawan yang liburan ke Bandung wajib banget mampir ke Museum ini. Berdekatan dengan lokasi Museum Pos Indonesia, wisatawan akan menemukan berbagai jajanan, rumah makan, hingga cafe.

Rumah makan tersebut menyediakan berbagai jenis makanan mulai baso, pangsit, batagor, siomay, dan masih banyak lagi. Untuk harga makanan yang ada di sana dibanderol dengan harga yang murah yakni mulai dari Rp 2.000.

Museum Pos Indonesia juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti pusat oleh-oleh, toilet, aula, gazebo, dan masih banyak lagi.

HTM Museum Pos Indonesia

Masuk ke tempat wisata maupun museum tentu saja akan dikenakan tiket masuk. Untuk tiket masuk Museum Pos Indonesia ini dibanderol dengan harga Rp 5.000 per orang.

Lokasi Museum Pos Indonesia

Wisatawan yang ingin mengunjungi Museum Pos Indonesia ini bisa datang ke Jalan Cilaki No.73, Citarum, Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat. Lokasi Museum Pos Indonesia ini bersebelahan dengan Gedung Sate sehingga sangat mudah ditemukan oleh para wisatawan. Map klik disini.

Untuk wisatawan yang menggunakan kendaraan umum bisa menaiki angkot atau bis yang menuju ke Jalan Cilaki. Jarak tempuhnya sekitar 5 menit perjalanan dari Alun-Alun Kota Bandung.

Jam Buka Museum Pos Indonesia

Wisatawan yang ingin melihat koleksi Museum Pos Indonesia ini bisa datang ke sana setiap hari Senin sampai Jumat mulai pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 17:00 WIB. Museum ini merupakan museum yang memiliki durasi waktu operasional paling panjang dari museum lainnya yang ada di Bandung.

Akomodasi

Biasanya selain untuk liburan, banyak juga wisatawan yang bermalam di Kota Bandung. Untuk itu kita bisa mampir ke Hotel De Paviljoen Bandung yang berada di Jalan Laks LLRE Martadinata No.68, Citarum, Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat 40115.

Menuju ke sana kita akan memakan waktu sekitar 5 menit perjalanan atau 3 km. Harga tarif penginapan di Hotel De Paviljoen ini cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 280.000 hingga Rp 430.000 per malam sesuai dengan fasilitas yang kita dapatkan.

Wisatawan bisa berkunjung ke Museum Pos Indonesia bersama keluarga untuk menambah edukasi di hari liburan. Liburan panjang wajib banget diisi untuk menambah wawasan seputar hal-hal yang cukup berpengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari.

Avatar for Erisa Vindia
Erisa Vindia Suka dengan menulis terutama seputar travel dan kuliner. Dengan pengalaman serta hobi, saya berusaha menciptakan karya tulis terbaik untuk kamu baca.
Avatar for Erisa Vindia
Erisa Vindia Suka dengan menulis terutama seputar travel dan kuliner. Dengan pengalaman serta hobi, saya berusaha menciptakan karya tulis terbaik untuk kamu baca.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments