Selain Istana Bogor, Kebun Raya Bogor, dan Taman Safari, ada satu destinasi yang wajib kamu kunjungi jika sedang berkunjung ke kota Bogor.
Lawang Salapan selain menjadi ikon kota Bogor, Beranda kota Bogor ini sarat akan makna sejarah berdirinya kota Bogor dan sejarah kerajaan Pajajaran di zaman dulu. Pasti sangat asyik untuk dikunjungi bersama keluarga di akhir pekan. Simak filosofinya berikut ini.
Alamat : Jalan Raya Pajajaran, Bogor, Jawa Barat. Rute ke Lawang Salapan.
Harga Tiket : Tidak dipungut biaya.
Jam Buka : Setiap Saat.
Sejarah di Balik Kemegahan Lawang Salapan
Bangunan megah ini merupakan teras kota Bogor dan menjadi salah satu landmark kota Bogor yang baru diresmikan pada akhir tahun 2016 silam. Posisinya berada di Jalan Pajajaran, tepat berhadapan dengan Tugu Kujang. Tugu Kujang dengan kawasan Kebun Raya Bogor dihubungkan melalui bangunan ini. Salah satu ikon kota Bogor ini dikhususkan pembangunannya oleh pemerintah dalam rangka mendukung kota Bogor sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia.
Tepas yang berarti teras, Lawang yang berarti pintu, Salapan yang berarti sembilan, dan Dasakerta yang berarti sepuluh menjadi nama kepanjangan dari bangunan ini. Jika digabung maknanya, memiliki arti Teras Sembilan Pintu Sepuluh. Bangunan berwarna putih ini dilengkapi dengan sepuluh pilar besar yang menggambarkan sepuluh konsep yang harus dijaga kebersihan jasmani dan rohani berdasarkan naskah kuno Kerajaan Pajajaran.
Makna Mendalam Landmark Kota Bogor
Dari sepuluh pilar ini kemudian membentuk sembilan pintu atau lawangan yang menggambarkan ciri masyarakat asli kota Bogor yang terbuka atau mempersilakan siapa saja untuk datang ke kota Bogor. Lawangan ini sarat makna akan Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh seperti dalam filosofi kehidupan Kerajaan Pajajaran di masa lampau.
Lalu dari ketiga filosofi kehidupan tersebut, menurun menjadi sembilan sikap dalam kehidupan yaitu kedamaian (peace), persahabatan (friendship), keindahan (beauty), kesatuan (unity), kesantunan (good-manners), ketertiban (ordered by law), kenyamanan (convenience), keramahan (hospitality), dan keselamatan (safety). Dalam filosofinya, sembilan sikap tersebut tentunya akan menjadi gerbang kesejahteraan hidup masyarakatnya jika diterapkan bersama.
Sepuluh pilar dan sembilan pintu di sana melambangkan sembilan titik pintu yang ada pada tubuh manusia serta menjadi penghubung antara manusia dengan yang menciptakannya atau Tuhannya. Sepuluh pilar tersebut menyangga sebuah tembok besar di atasnya dengan tulisan semboyan yang mengingatkan kita dengan motto kota Bogor, yaitu “Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga“, yang berarti “Apa yang kita dapatkan sekarang adalah hasil kerja dari masa lalu dan yang sekarang kita lakukan adalah bekal untuk masa depan”.
Selain sepuluh pilar dan sembilan pintu, pada ikon ini juga terdapat bunga teratai yang mengandung makna kesatuan Nusantara di bagian bawah tiangnya dan terdapat dua gazebo berbentuk rotunda di kedua sisinya yang melambangkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam semesta.
Bangunannya yang berwarna putih dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi sangat memberi kesan megah, dan akan cocok untuk kamu yang suka fotografi untuk memotret di sana.
Landmark ini sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga terlebih di akhir pekan. Selain berekreasi, kamu juga bisa menambah wawasan akan sejarah bersama keluarga. Kamu juga bisa memupuk rasa cinta kamu dan keluarga pada tanah air. Setelah berkunjung ke Lawang Salapan, kamu bisa melanjutkan ke Tugu Kujang dan Kebun Raya Bogor.