Puncak B30, Panorama Sunset yang Memanjakan Mata

Selain Puncak B29, Puncak B30 juga sering dinamakan dengan sebutan Negeri di Atas Awan dari Bromo.

Keindahan Gunung Bromo tidak hanya dapat dinikmati saat berada di puncaknya saja.

Terdapat cara lain yang bisa dilakukan untuk menyaksikan panorama alam ciptaan Tuhan tersebut, bahkan dengan suasana yang lebih dramatis dan menakjubkan yaitu melalui Puncak B30. Puncak ini juga sering dinamakan dengan sebutan Negeri di Atas Awan.

1. Puncak B30 Lebih Tinggi dari Gunung Bromo

Menurut catatan GPS di kutip dari wikipedia, puncak Gunung Bromo berada pada ketinggian 2.329 mdpl, maka Puncak B30 terletak di ketinggian 2.635 mdpl.

Jadi apabila berdiri di puncak ini, maka Bromo bisa terlihat lebih jelas karena ada selisih yang cukup besar, sekitar 306 meter. Sedangkan posisinya berada di sebelah tenggara dari Bromo.

Puncak B30 sendiri terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Hanya saja secara adminitratif, obyek wisata alam ini masuk bagian dari Kabupaten Probolinggo.

Agar bisa sampai di tempat ini, wisatawan harus mendaki ke puncak B29 lebih dahulu, karena letak dari Puncak B30 memang lebih tinggi dibandingkan Puncak B29.

Setelah berjalan kaki selama sekitar 15 menit dari Puncak B29 dan sampai di tempat tujuan, panorama alam sekitarnya akan terlihat dengan indah dan jelas.

Tiket masuk menuju Puncak B30 adalah sebesar Rp. 5.000 saja. Tapi sebelum sampai di area pendakian, wisatawan perlu menggunakan jasa ojek dengan biaya sebesar Rp. 60.000 di hari biasa dan sekitar Rp. 85.000 pada hari libur.

2. Pemandangan Alam Puncak B30

Setelah berhasil mencapai Puncak B30, wisatawan akan langsung mendapat sambutan panorama alam cantik berupa gunung yang menjulang tinggi hingga menembus awan. Berdasarkan hal inilah Puncak B30 sering dijuluki sebagai Negeri di Atas Awan oleh kalangan pecinta kegiatan petualangan.

Di Puncak B30 pula pelancong dapat menyaksikan Gunung Bromo yang sejak zaman dulu sudah termasyur dengan keindahannya. Hamparan pasir hitam beserta hamparan rumpun yang berwarna hijau segar juga terpampang jelas di hadapan mata.

Kemudian saat pandangan dialihkan kearah lain ke utara, tampak Gunung Lemongan dengan pemandangan yang begitu unik dan eksotis. Sebagian tubuh dari gunung ini tertutup oleh awan putih.

Sementara itu di sisi timur, panorama Gunung Ijen dan Gunung Argopuro selalu siap memanjakan mata melalui keindahannya.

Sedangkan diarah tenggara, terlihat Gunung Mahameru yang tercatat sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa menyembul diantara deretan awan putih.

Suguhan alam yang begitu dramatis ini terlihat makin mempesona apabila dikunjungi pada sore hari. Hindari pendakian pada siang hari, agar sengatan sinar matahari tidak terasa menyengat di kulit dan terhindar dari mata silau.

Selain itu yang tak kalah penting, di sore hari wisatawan akan mendapat kesempatan menikmati sebuah pertunjukan dasyat dari alam yang selalu dinanti-nanti.

Sunset atau proses tenggalamnya sang surya di ufuk barat akan menjadi suatu pemandangan yang sangat spektakuler bagi para penikmat senja.

Saat matahari mulai beranjak dari peraduan di atas cakrawala langit, tampak bulatan besar berwarna jingga kekuningan yang turun secara perlahan menembus celah awan. Kombinasi gradasi dua warna ini semakin lama akan semakin kentara, membuat siapa saja merasa terbuai menyaksikan keindahan luar biasa ini.

Setelah puas menikmati keagungan alam yang begitu melenakan hati wisatawan dapat istirahat sebentar sebelum turun. Di sela kegiatan istirahat ini, jika sedang beruntung bisa menemukan buah Glunggung Kebo dengan bentuk seperti buah berry merah.

Buah Glunggung Kebo ini aman dikonsumsi dan dipercaya memiliki khasiat besar untuk melancarkan pencernaan dalam tubuh. Tapi perlu diperhatikan, cukup buahnya saja yang diambil, jangan tanamannya agar tidak menimbulkan kerusakan alam.