Indonesia khususnya di Jawa terkenal akan keindahan alamnya yang memukau dan tersebar hingga ke pelosok daerah. Air Terjun Pringgodani Tawangmangu misalnya.
Objek wisata alam di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini tidak asing lagi bagi traveler. Tepatnya pada kawasan lereng Gunung Lawu, siapa sangka gunung dambaan para pendaki ini menyimpan keindahan dibalik rimbunnya hutan.
Tidak hanya itu saja di daerah Tawangmangu, berbagai objek wisata tak berjarak jauh juga merupakan destinasi pilihan beberapa orang untuk merencanakan dikunjungi. Objek wisata yang memanjakan mata membuat siapapun terpukau mulai dari Agrowisoto Sondokoro sampai Wisata Alam Gunung Lawu.
Air Terjun Pringgodani Tawangmangu memiliki keindahan yang tak dapat ditawar serta menyimpan sejarah dibaliknya. Keindahan alam yang masih asri mampu menghipnotis mata pengunjung. Begitu banyak yang harus diketahui tentang Air Terjun Pringgodani ini, berikut beberapa ulasannya.
1. Lokasi Air Terjun Pringgodani Tawangmangu
Berada di Kaki Gunung Lawu, Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Berada di ketinggian 1.531 MDPL. Dengan keindahanya, ternyata wisata air terjun ini tidak dapat diakses dengan kendaraan. Hal ini karena letaknya didalam hutan dan tepat berada di lereng serta medan terjal dan licin.
Berbeda dengan air terjun di Tawangmangu lainnya, Air Terjun Pringgodani Tawangmangu masih belum terlalu populer di kalangan masyarakat. Masih terjamin keorisinilannya dan jarang dikunjungi banyak orang.
Bahkan air terjun yang kaya akan mistisnya ini masih termasuk objek wisata religi. Untuk melihat surga kecil Indonesia ini perlu berjalan kaki berkilometer dari jalan utama. Hal ini karena jalannya yang terjal dan terkadang licin ditambah keberadaannya yang jauh dari pemukiman.
2. Sejarah Air Terjun Pringgodani Tawangmangu
Menurut beberapa keyakinan masyarakat sekitar, awalnya Air Terjun Pringgodani Tawangmangu ini sebuah pertapaan seseorang yang mampu mengalahkan Prabu Baka pada masa Kerajaan Kaling. Namun, sebagian masyarakat ada yang meyakini bahwasanya lokasi disekitar Pringgodani ini dulunya adalah wilayah kekuasaan Prabu Brawijaya V yang merupakan raja terakhir Majapahit. Dari Prabu Brawijaya V inilah kemudian diserahkan kepada Eyang Panembahan Kacanegara.
Oleh Eyang Panembahan Kacanegara, tempat ini dijadikan tempat bertapanya. Eyang Kacanegara bertapa dengan tujuan ingin hidup kekal. Ia bertapa dengan menancapkan tongkat miliknya di atas tanah, dan memohon kepada sang pencipta agar diberikan kekekalan hidup. Namun sayangnya Eyang Kacanegara gagal dalam bertapa, keinginannya tidak dikabulkan.
Oleh masyarakat tongkatnya dipercaya berubah menjadi Pohon dan dikenal dengan Kayu Lewung. Sedangkan Eyang Kacanegara sendiri kembali bertapa untuk memenuhi keinginannya untuk hidup kekal. Dengan berbekal titah sang guru, Eyang Kacanegara pergi bertapa di Puncak Gunung Lawu. Namun, seiring berkembangnya zaman kisah ini masih melekat pada masyarakat sekitar.
3. Keistimewaan Air Terjun Pringgodani Tawangmangu
Dengan keindahannya yang mempesona, tempat ini masih menjadi tempat sakral oleh masyarakat sekitar bahkan orang – orang aliran kepercayaan dari luar daerah. Tempat ini masih digunakan sebagai tempat ritual orang – orang penganut aliran kepercayaan . Hal ini terlihat jelas dengan Petilasan berupa Rumah Joglo dekat air terjun dan arca kunonya dekat anak tangga. Bangunan Rumah Joglo, ornamen ini masih sering digunakan sebagai tempat persembahyangan aliran kepercayaan ini ramai dikunjungi ketika Wulan Suro.
Meskipun demikian, tak jarang sebagian orang memang sengaja mengunjungi hanya untuk rekreasi. Bahkan ada sebagian pendaki menyempatkan mampir di Air Terjun Pringgodani ini untuk mencari penawar keingintahuan mereka tentang keindahan dan religi yang tersirat.
Disepanjang perjalanan menuju air terjun, terkadang terlihat beberapa kera hutan turun ke perkebunan warga. Hal ini karena memang daerah ini sangat subur dan cocok untuk ditanami jenis sayur-sayuran. Mendekati air terjun, ada beberapa tangga yang sudah diperbaiki, jadi sedikit mempermudah pengunjung. Ketika sampai, mata seolah-olah terpaku dengan kekhasan berupa dua tingkatan pada air terjun dan ketinggian yang mencapai 100 meter. Bersantai menikmati hijaunya pemandangan hutan khas Lereng Lawu dan sejuknya udara disekitar air terjun menghilangkan penat beraktivitas sebelumnya.
Tak hanya itu, ketinggian Air Terjun Pringgodani ini ternyata lebih tinggi dari Air Terjun Grojogan Sewu yang lebih populer di daerah Tawangmangu. Dengan menikmati keorisinilannya, sebanding dengan perjuangan untuk sampai di Air Terjun ini.
4. Mitos dan Pantangan
Setiap tempat pasti memiliki mitos dan pantangannya. Air terjun menjadi surga tersembunyi ditambah keberadaannya di Lereng Lawu. Menurut masyarakat dan beberapa orang, tempat ini dipercaya sebagai tempat roh – roh raja Majapahit masa silam. Jika seseorang pada masa silam ingin menjadi pembesar kerajaan terutama raja harus bertapa dulu di Pringgodani. Hal ini masih terjadi hingga saat ini, beberpa orang sengaja datang untuk meminta kenaikan jabatan dan terkait lainnya.
Dan ada tata Krama yang harus dipegang teguh oleh pengunjung ketika berada di air terjun sakral ini, mereka tidak boleh menceritakan perjalanan Eyang Cakranegara dan tempat ini. Menurut masyarakat jawa hal itu ora elok atau pamali.
Jadi berminat untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata Air Terjun Pringgodani Tawangmangu akhir pekan ini? Jangan lupa bawa bekal dan selalu jaga alam yah…