Museum Aceh, Edukasi Seputar Kebudayaan Kota Rencong

Museum Aceh Kebudayaan Kota Rencong

Museum Aceh berisi berbagai hal yang membahas seputar Tanah Rencong yakni Aceh. Masyarakat Aceh memiliki kewajiban tersendiri untuk mengenal Aceh lebih dalam di Museum ini.

Seperti kota lainnya di Sumatera, Aceh juga memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dijadikan tujuan ketika hari libur panjang tiba. Beberapa destinasi terkenal di Aceh merupakan wisata berkonsep air. Ada Pantau Lhoknga, Air Terjun Blang Kolam, Danau Lut Tawar, Pulau Rubiah, dan lainnya.

Perlu kita tau, di balik destinasi airnya yang popular, di Aceh juga kita bisa menemukan deretan wisata edukasi. Selain Museum Tsunami Aceh, ada juga salah satu museum yang cukup dikenal luas oleh para wisatawan bernama Museum Aceh.

Namun tidak menutup kemungkinan, banyak juga wisatawan luar yang tidak mau ketinggalan untuk mampir ke sana. Hal tersebut lantaran daya pikat Museum ini cukup menarik perhatian. Setiap hari selalu saja dipadati oleh para wisatawan. Sehingga wisatawan yang ingin melakukan liburan di sana sebaiknya melakukan reservasi lebih dulu.

Daya Tarik Museum Aceh

2022 01 27
Foto via Googlemaps/Furqon Ar-Rasyid

Jika di Jakarta, kita mengenal Museum Kota Tua sebagai bukti sejarah Ibukota, Aceh juga tidak mau kalah. Museum Aceh menjadi saksi bisu perjalanan Aceh terbentuk. Pecinta sejarah, tentunya akan dibuat terpana akan koleksi yang ada di dalamnya.

Museum Aceh didirikan pada tanggal 31 Juli 1915 tepatnya pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Peresmiannya sendiri dilakukan oleh Gubernur Sipil pada masa itu. FW Stammeshaus dipercaya sebagai Kepala Museum sekaligus Kurator yang menjabat hingga tahun 1931.

Pada masa itu, Museum Aceh berbentuk sebuah rumah tradisional Aceh. Tetapi saat ini hanya area halamannya saja yang masih berbentuk rumah panggung dengan sistem konstruksi pasak atau lebih dikenal dengan rumah bongkar pasang.

Ada berbagai macam koleksi yang bisa kita temukan di Museum Aceh seperti peralatan pertanian, perkakas, peralatan rumah tangga, pakaian tradisional, senjata tradisional dan masih banyak lagi.

Bahkan, wisatawan juga bisa menemukan koleksi manuskrip kuno, maket perkembangan Masjid Agung Baiturrahman, dokumentasi foto-foto Aceh dari setiap zaman, dan lainnya.

Salah satu koleksi yang menjadi sorotan di Museum Aceh yaitu Lonceng Cakra Donya. Lonceng ini telah berusia mencapai 1400 tahun. Dulunya, lonceng tersebut merupakan hadia dari Dinasti Ming tepatnya Kaisar Cina yang diberikan pada Sultan Pasai.

Tidak berhenti sampai di sana, wisatawan juga bisa menggali informasi mengenai awal mula terbentuknya Aceh, baju adat Aceh, tradisi yang diyakini, hingga makanan khas Aceh. Beberapa wisatawan juga tidak lupa untuk mengabadikan momennya di setiap sudut Museum yang cukup ikonik.

2022 09 03
Foto via Googlemaps/Humada Alfian

Di sekitar Museum Aceh juga kita bisa menemukan berbagai tempat makan yang menyediakan aneka hidangan khas Aceh. Harganya pun terbilang murah yakni dibanderol mulai dari Rp 9.000.

Fasilitas lainnya yang bisa kita temukan di Museum ini seperti gazebo, aula, musala, toilet, toserba, lahan parkir dan lainnya.

Harga Tiket Masuk Museum Aceh

Tiket masuk Museum Aceh ini cukup bervariatif di mana untuk anak-anak dibanderol dengan harga Rp 2.000 per orang, dewasa sebesar Rp 3.000 per orang, dan turis asing sebesar Rp 5.000 per orang. Jika wisatawan datang secara rombongan, biasanya akan mendapatkan potongan harga tiket masuk.

Ada pun biaya lainnya yaitu tiket parkir yang dibanderol mulai dari Rp 2.000 setiap kendaraan.

Lokasi dan Jam Buka Museum Aceh

Bagi wisatawan yang ingin mampir ke Museum Aceh, wisatawan bisa mengunjunginya di Jalan Sultan Mahmudsyah No.10, Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh 23116. Jarak tempuhnya dari Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda sekitar 27 menit perjalanan. Google Maps.

Jika wisatawan datang dari Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda bisa melalui Jalan Bandara Sultan Iskandar Muda menuju ke Jalan Lintas Sumatera. Dari sana kita masuk ke Jalan Sultan Mahmudsyah.

Museum Aceh ini buka setiap hari Sabtu hingga Kamis. Untuk durasi waktu operasionalnya mulai dari pukul 09:00 WIB sampai dengan pukul 16:00 WIB.

Penginapan Terdekat

Dekat dengan lokasi Museum Aceh, kita bisa menemukan salah satu tempat bermalam bernama Hotel Kyriad Muraya yang berada di Jalan Teuku Moh. Daud Beureuh No.5, Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 23122.

Jarak tempuhnya dari Museum Aceh sekitar 10 menit perjalanan, Untuk tarif penginapan di hotel tersebut sangat beragam mulai dari Rp 482.000 per malam dengan fasilitas yang cukup memadai.

Bagi wisatawan yang ingin menggali berbagai hal seputar Aceh dan kebudayaannya, bisa banget datang ke Museum Aceh ini.

Avatar for Marlina Septiana
Marlina Septiana Ibu Rumah Tangga yang memiliki hobi membaca serta menulis cerpen dan ulasan buku.
Avatar for Marlina Septiana
Marlina Septiana Ibu Rumah Tangga yang memiliki hobi membaca serta menulis cerpen dan ulasan buku.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments