Setiap wilayah di Indonesia memiliki keunikan sendiri, termasuk dalam hal bahasa, hingga cita rasa kuliner yang berbeda-beda. Tak terkecuali Nusa Tenggara Timur atau yang dikenal juga dengan NTT. Wilayah Indonesia yang satu ini dikenal memiliki keanekaragaman kuliner.
Ada banyak makanan khas NTT yang enak dan unik untuk kita jelajahi sembari melakukan kegiatan wisata di NTT agar liburanmu semakin lengkap, saat ke NTT cobalah mencicipi makanan khasnya juga. Penasaran apa saja?. Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini!
Karakteristik Makanan Khas NTT
Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik sendiri dalam mengolah makanan. Hal inipun tentu berlaku untuk makanan khas NTT. Perlu kamu tahu jika sejak zaman penjajahan dahulu, Pulau NTT selalu menjadi incaran negara-negara lain karena kekayaan rempah-rempahnya.
Hal ini berdampak pada kuliner khas NTT yang kaya akan rempah-rempah. Menurut sejarah, seni kuliner di wilayah timur Indonesia memiliki kemiripan dengan seni memasak di Polinesia dan Melanesia. Makanan khas NTT ditandai dengan kelezatannya yang didominasi oleh cita rasa gurih dan rempah-rempah.
Daftar Makanan Khas NTT yang Terkenal
Makanan pokok masyarakat Nusa Tenggara Timur adalah jagung, sehingga banyak makanan khas NTT yang menggunakan jagung sebagai bahan dasarnya.
Jagung diolah bersama dengan berbagai jenis lauk, seperti daging babi, daging sapi, atau ikan. Berikut ini adalah beberapa makanan khas NTT yang terkenal:
1. Catemak Jagung
Catemak Jagung adalah makanan khas NTT yang menggunakan jagung sebagai bahan utama. Selain jagung, makanan ini juga mengandalkan tambahan lainnya, seperti kacang hijau, kacang merah, labu, dan berbagai jenis sayuran.
Cara pembuatannya cukup sederhana, yaitu dengan mencampur semua bahan dan merebusnya. Setelah semua bahan matang, biasanya makanan ini diberi perasan air lemon untuk memberikan rasa segar.
Catemak Jagung merupakan hidangan nikmat yang khas dari Nusa Tenggara Timur. Kombinasi jagung, kacang-kacangan, sayuran, dan perasan air lemon memberikan cita rasa yang unik dan menyegarkan.
Secara gambaran, Catemak Jagung mirip dengan kolak dalam hal cara masak dan penampilan, karena setelah matang, catemak jagung memiliki kuah cokelat. Biasanya, makanan ini dihidangkan sebagai hidangan penutup pada sarapan atau makan siang.
Jika kamu mengunjungi NTT, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan Catemak Jagung yang menggugah selera ini.
2. Jagung Titi
Salah satu camilan tradisional khas NTT yang cocok untuk menemani waktu santai adalah Jagung Titi. Makanan ini terbuat dari jagung dan memiliki bentuk yang menyerupai emping melinjo, yang terkenal sebagai makanan khas Kebumen.
Proses pembuatannya dimulai dengan mengupas jagung dan merendamnya dalam air gula. Kemudian, jagung tersebut digoreng tanpa menggunakan minyak. Setelah matang, jagung dipukul hingga pipih dan diberi sedikit lada dan garam untuk meningkatkan citarasanya.
Jagung Titi memiliki tekstur renyah dan rasa manis-gurih yang lezat. Camilan ini memberikan pengalaman menyenangkan saat dinikmati. Jagung Titi merupakan pilihan sempurna untuk menikmati rasa yang unik dan kenikmatan camilan tradisional khas NTT.
3. Jagung Bose
Salah satu rekomendasi makanan khas NTT yang lezat dan patut dicicipi adalah jagung bose. Seperti namanya, makanan ini menggunakan jagung sebagai bahan utamanya. Hal ini tidak mengherankan karena NTT dikenal sebagai daerah penghasil jagung yang melimpah.
Jagung bose adalah hidangan yang digunakan sebagai pengganti nasi. Biasanya, terdiri dari jagung dan kacang-kacangan yang dimasak dengan santan. Namun, variasi makanan khas NTT yang enak ini memiliki banyak variasi sesuai dengan selera masing-masing.
Cara memasaknya cukup sederhana, yaitu dengan mendidihkan air dalam panci dan menambahkan kacang-kacangan (seperti kacang merah dan kacang tanah). Setelah kacang empuk, jagung ditambahkan ke dalam panci. Beberapa tambahan seperti labu dan sayur-sayuran juga bisa dimasukkan.
Setelah bahan-bahan matang, santan ditambahkan ke dalam panci, kemudian diberi garam dan bumbu penyedap. Biarkan kuah sedikit mengental dan terserap oleh bahan-bahannya. Setelah itu, hidangan jagung bose siap disajikan.
Biasanya, jagung bose disajikan dengan lauk daging, seperti ayam atau sapi. Daging ini dapat dicampurkan saat memasak atau diberikan sebagai topping terpisah. Secara umum, makanan khas NTT ini mirip dengan daging asap (smoked beef) dalam kuliner barat, dengan perbedaan pada proses pembakarannya.
Penting untuk dicatat bahwa proses pengasapan daging umumnya digunakan untuk memperpanjang umur simpan daging. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kelembapan dari daging dan mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk makanan.
Jagung bose menawarkan rasa manis dan gurih yang lezat. Tidak mengherankan jika makanan ini menjadi favorit di kalangan masyarakat lokal NTT.
4. Ikan Lawar
Selain Jagung Bose, ada makanan khas NTT lain yang dapat kamu cicipi, yaitu Lawar Ikan. Makanan ini terbuat dari bahan dasar ikan lawar. Dalam penyajiannya, ikan lawar disajikan dalam keadaan mentah.
Ikan lawar adalah jenis ikan laut yang diiris tipis-tipis dan direndam dengan jeruk nipis dan cuka. Hal ini bertujuan untuk membunuh bakteri yang terdapat dalam ikan tersebut. Apakah kamu tertarik untuk mencicipi kuliner unik ini?
5. Ikan Kuah Belimbing
Di NTT, terdapat juga hidangan yang menggabungkan rasa gurih dan menyegarkan, salah satunya adalah ikan kuah belimbing. Ikan kuah belimbing merupakan hidangan yang terbuat dari ikan tongkol yang dimasak dengan menggunakan bumbu dan rempah-rempah khas NTT.
Bumbu masaknya terdiri dari cabai keriting, bawang merah, jahe, merica, kunyit, serai, dan garam. Penambahan belimbing memberikan sentuhan segar pada masakan ini. Kelezatannya tidak diragukan lagi, sehingga ikan kuah belimbing menjadi favorit yang sangat diminati oleh wisatawan asing yang berkunjung ke NTT.
6. Sambal Teri khas NTT
Mungkin kamu sudah sangat familiar dengan sambal teri atau bahkan sering membuatnya di rumah. Namun, pernahkah kamu mencicipi sambal teri khas NTT? Sambal teri merupakan salah satu makanan khas NTT yang sangat terkenal.
Sambal teri sebenarnya berasal dari NTT, meskipun karena kepopulerannya banyak daerah di Indonesia yang mengadopsi sambal ini. Karena popularitasnya, sekarang sambal teri dapat ditemukan di banyak tempat makan di seluruh Indonesia.
Cara membuatnya adalah dengan mencampur cabai rawit, cabe merah, potongan tomat, bawang putih, dan bawang merah lalu diuleg. Tumis campuran tersebut bersama dengan ikan teri. Setelah teri matang, angkat dan tiriskan. Sebelum disajikan, peras jeruk nipis di atasnya untuk memberikan sensasi asam.
Jika kamu ingin mencobanya, rencanakan liburan ke NTT. Pasti, kamu akan ketagihan saat mencicipi sambal ini karena cita rasanya yang sangat khas dan membuat kamu ingin menambah lagi dan lagi. Selain mencoba langsung, kamu juga bisa membawa makanan khas NTT ini sebagai oleh-oleh.
7. Sambal Lu’at
Selain sambal teri, ada rekomendasi sambal khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang patut kamu coba, yaitu sambal Lu’at. Sambal ini sangat cocok bagi kamu yang menyukai makanan pedas dan memiliki cita rasa yang khas.
Salah satu hal yang membuat sambal Lu’at istimewa adalah penggunaan kemangi dan perasan jeruk dalam pembuatannya. Hal ini memberikan aroma kemangi yang sangat khas dan segar pada sambal ini.
Sambal Lu’at biasanya menjadi pelengkap saat menyantap Se’i (daging asap) atau jagung bose. Kombinasi antara rasa pedas, aroma kemangi, dan kelezatan daging asap atau jagung bose membuat sambal ini menjadi favorit di kalangan masyarakat lokal NTT.
Setiap harinya, banyak orang menikmati sambal Lu’at sebagai pelengkap makanan mereka. Kelezatan dan keunikan cita rasa sambal ini menjadikannya pilihan yang populer di NTT.
8. Rumpu Rampe
Salah satu rekomendasi masakan khas NTT berikutnya adalah rumpu rampe. Hidangan ini merupakan hidangan sayuran yang biasanya disajikan sebagai pendamping nasi. Nama “rumpu rampe” sendiri memiliki arti “ramai”.
Rumpu rampe menggunakan berbagai jenis bahan seperti bunga pepaya, tomat, jantung pisang, daun pepaya, dan lain sebagainya. Selain berbagai jenis sayuran, hidangan ini juga menggunakan aneka rempah yang membuatnya sangat lezat.
Biasanya, makanan khas NTT ini disajikan dengan berbagai jenis lalapan seperti tomat, cabai, dan bawang. Tidak lupa, masyarakat lokal juga sering menambahkan terasi saat menyantap rumpu rampe.
9. Pelepah Manuk
Salah satu makanan khas NTT yang unik adalah manuk pansuh. Awalnya, makanan ini terbuat dari daging burung sebagai bahan utamanya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat yang beralih menggunakan daging ayam sebagai penggantinya.
Proses pengolahannya juga menarik. Daging ayam atau burung akan dibakar terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam bumbu yang sedang ditumis. Selama proses penumisan, daging akan meresap bumbu yang membuatnya semakin lezat.
Setelah itu, santan ditambahkan hingga kuah mengental. Rasanya sungguh enak dan memiliki keunikan yang khas. Tidak mengherankan jika ketika berkunjung ke NTT, mencicipi manuk pansuh menjadi suatu keharusan.
10. Tapa Kolo
Tapa Kolo adalah makanan tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu, dengan bahan dasar beras merah. Tapa sendiri berarti “bakar” sedangkan kolo mengacu pada proses memasak menggunakan bambu.
Oleh karena itu, Tapa Kolo mengacu pada metode memasak makanan di dalam bambu dengan cara dibakar. Biasanya, masyarakat NTT mengolah Tapa Kolo untuk disajikan dalam upacara adat.
Beras yang digunakan untuk memasak Tapa Kolo dipanen melalui serangkaian ritual adat yang dilakukan oleh para tetua adat kampung. Tapa Kolo sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, masyarakat lokal memasak Tapa Kolo di rumah adat gadang, terutama pada musim tanam padi. Beberapa juga memasaknya di persawahan.
Cara pembuatan makanan khas NTT ini dimulai dengan membersihkan beras merah, lalu dimasukkan ke dalam bambu berukuran kecil. Namun, bagian bawah bambu diberi alas daun enau muda agar nasi yang dimasak tidak lengket.
Setelah itu, ditambahkan air. Kadang-kadang juga ditambahkan daging babi atau daging ayam untuk memberikan rasa yang lebih lezat. Proses pembakaran Tapa Kolo memakan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam.
Jika Tapa Kolo tidak memiliki isian, biasanya disajikan dengan daging ayam yang bersantan. Bagi mereka yang Muslim, perlu berhati-hati dan bertanya terlebih dahulu sebelum mengonsumsi Tapa Kolo apakah terdapat isian daging babi yang tidak halal.
Salah satu keunikan dari upacara panen adalah saat proses Tapa Kolo (bakar nasi bambu), di mana selalu ada satu nasi bambu yang disebut “kolo wada kudut helang ata pa’ang be le” (nasi bambu khusus sebagai persembahan kepada nenek moyang).
Kolo wada ini menjadi pusat dari seluruh proses upacara adat syukuran orang Manggarai secara umum. Setelah semua nasi bambu selesai dibakar, langkah pertama adalah membelah kolo wada sebagai persembahan kepada nenek moyang.
Setelah proses itu selesai, nasi bambu lainnya dapat dibelah untuk dikonsumsi bersama. Kolo merupakan makanan khas yang memiliki nilai sakral dan tidak dibuat sembarangan. Oleh karena itu, makanan ini menjadi salah satu warisan leluhur orang Manggarai yang perlu dilestarikan.
11. Se’i Sapi Asap
Dalam bahasa Pulau Rote, istilah “Se’i” merujuk pada daging yang dipotong tipis dan memanjang. Sesuai dengan namanya, Se’i merupakan daging yang dipotong memanjang sebelum mengalami proses pengasapan.
Awalnya, di Pulau Rote, Se’i menggunakan daging buruan seperti rusa dan babi hutan. Namun, pada masa kini, dapat menggunakan daging sapi. Perbedaan antara Se’i daging sapi ini dengan daging sapi asap biasa terletak pada penggunaan arang dan kayu dari tanaman kosambi.
Pengasapan menggunakan kayu kosambi memberikan aroma dan sensasi yang berbeda dibandingkan dengan daging sapi asap biasa. Proses pembuatan dimulai dengan melumuri daging sapi dengan garam, lada, penyedap rasa, dan madu timor yang dapat ditemukan di NTT.
Daging kemudian disisihkan untuk menyerap bumbu dan dibiarkan selama beberapa jam. Sebelum dimulainya proses pembakaran, daging diiris memanjang dengan ketebalan sekitar 2-3 cm.
Setelah siap dengan bara kayu kosambi, daging ditutupi dengan daun tanaman kosambi atau daun kosambi yang ditempelkan ke daging sapi, sehingga yang menyentuh daging hanyalah hawa panas dan asap dari pembakaran awal.
Biasanya, daging sapi ini digantung di atas bara dengan posisi yang agak tinggi agar tidak terkena langsung api. Setelah beberapa jam melalui proses pengasapan, Se’i daging sapi asap siap dikonsumsi atau dapat dijadikan hidangan khas NTT yang cocok sebagai oleh-oleh seperti daging dendeng.
12. Karmanaci
Setelah Se’i Sapi, ada Karmanaci, hidangan khas enak dari NTT yang terbuat dari daging cincang dengan tumisan bumbu khas NTT. Namun sebelum ditumis, daging direbus terlebih dahulu dengan kecap, garam, lada, dan gula.
Proses perebusan tersebut membuat tekstur daging menjadi lebih empuk. Rasanya yang lezat membuat makanan khas Ntt yang satu ini menjadi hidangan yang disukai banyak orang.
13. Daging Belacang
Meskipun terlihat mirip dengan rendang, hidangan khas Sumatera Barat dari segi warna, namun rasa dan metode pengolahannya jauh berbeda. Awalnya, Belacan terbuat dari daging babi, tetapi saat ini banyak yang menggunakan daging sapi sebagai penggantinya.
Proses pembuatan makanan NTT ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Pertama-tama, daging direbus hingga empuk, kemudian dipotong kecil dan digoreng hingga kering. Namun, proses ini belum selesai.
Selanjutnya, daging ditumis dengan campuran rempah-rempah yang dihaluskan. Hasilnya adalah hidangan Belacan dengan tekstur renyah dan cita rasa yang kaya.
Proses penggorengan memberikan aroma dan rasa yang gurih pada daging, sedangkan tumisan rempah-rempah memberikan kelezatan yang khas. Meskipun Belacan tidak menggunakan santan seperti rendang, hidangan ini memiliki keunikan tersendiri dan menjadi favorit di NTT.
14. Manggulu
Di NTT, terdapat sebuah makanan dengan rasa manis dan bentuknya hampir mirip dengan dodol, yaitu Manggulu. Makanan khas NTT ini berasal dari daerah Sumba Timur dan terbuat dari pisang dan kacang tanah. Setelah diolah, Manggulu dibungkus dengan daun pisang kering, yang berfungsi sebagai pengawet alami.
Makanan ini memiliki rasa manis dan tekstur kenyal, sehingga menjadi camilan populer di NTT. Menikmati Manggulu saat bersantai adalah pengalaman memuaskan, terutama bagi pecinta makanan manis dan tradisional.
15. Ikan Kakap Merah Kuah Asam
Hidangan ikan kakap merah kuah asam menggugah selera hanya dengan melihatnya. Daging ikan yang lezat dan kuah asam yang segar menciptakan kombinasi sempurna.
Rasanya yang pedas, asam, dan gurih akan memukau lidahmu. Nikmatilah makanan khas NTT ini dengan nasi hangat dan sayuran segar untuk pengalaman kuliner yang tak tertandingi.
16. Sup Tuna Kuah Asam
Sup Tuna Kuah Asam adalah hidangan berkuah yang terbuat dari ikan tuna, tangkapan utama nelayan di NTT. Kuahnya terdiri dari rempah-rempah seperti kunyit, bawang, dan cabai. Hidangan ini memiliki cita rasa pedas khas yang sering ditemukan pada makanan khas Nusa Tenggara Timur.
Daging tuna memberikan kelezatan dan kekenyalan pada hidangan ini. Kuah asam yang pedas memberikan sentuhan segar pada cita rasa hidangan. Sup Tuna Kuah Asam sering dihidangkan sebagai hidangan pembuka atau hidangan utama dalam kehidupan sehari-hari di NTT.
Makanan khas NTT ini menyajikan kehangatan dan kelezatan yang memuaskan, terutama bagi penggemar makanan pedas. Jika kamu berkunjung ke NTT, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Sup Tuna Kuah Asam yang lezat ini.
17. Muku Loto
Mengunjungi Flores NTT, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan tradisional yang disebut Muku Loto. Makanan khas NTT ini sudah ada sejak zaman para leluhur dan terbuat dari pisang yang masih mentah dengan kulit hijau.
Setelah dikupas, pisang dipotong menjadi potongan kecil dan direbus. Rempah-rempah khas ditambahkan untuk memberikan cita rasa yang unik. Muku Loto memiliki tekstur kenyal dan rasa khas.
Hidangan ini sering dihidangkan dalam acara-acara khusus dan perayaan di Flores. Karena biasanya disajikan dalam acara khusus atau acara adat, sulit untuk menemukan makanan ini di restoran-restoran di NTT.
18. Jawada
Selanjutnya, kita akan membahas makanan khas NTT yang bernama Jawada. Kudapan ini memiliki bentuk segitiga dengan lubang-lubang yang tidak merata. Bahan utamanya terdiri dari santan, gula aren, dan tepung beras yang diaduk menjadi adonan.
Adonan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan khusus dan dipanggang. Bentuknya menyerupai rambut ikat, sehingga di daerah asalnya juga dikenal dengan sebutan “kue rambut”. Proses pemanggangan memberikan tekstur renyah dan aroma yang menggugah selera pada Jawada.
Biasanya, makanan khas NTT yang satu ini dijadikan jajanan atau camilan untuk menemani waktu santai di NTT. Kelezatan dan bentuknya yang unik membuat Jawada menjadi favorit di kalangan masyarakat setempat.
Jika kamu mengunjungi NTT, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Jawada yang lezat ini dan nikmati cita rasa khasnya.
19. Aka Bilan
Sebagai rekomendasi cemilan khas Nusa Tenggara Timur, kita memiliki Aka Bilan. Cara pembuatannya cukup sederhana dan bahan-bahannya mudah didapatkan. Sagu, kacang hijau, dan parutan kelapa menjadi bahan utama dalam Aka Bilan.
Semua bahan tersebut dicampur menjadi adonan dengan sedikit garam, lalu adonan dimasak dengan cara dibakar menggunakan wadah khusus yang disebut babilak, yakni sejenis piring dari tanah liat.
Proses pembakaran menggunakan babilak memberikan aroma khas dan memastikan Aka Bilan matang secara merata. Tekstur makanan khas NTT ini lembut dan memiliki rasa yang unik. Kombinasi sagu, kacang hijau, dan parutan kelapa memberikan kelezatan yang memanjakan lidah.
20. Ubi Nuabosi
Selanjutnya, ada Ubi Nuabosi sebagai rekomendasi cemilan khas yang terkenal di Kupang. Ubi nuabosi adalah varietas ubi singkong khas Ende yang memiliki serat yang lebih sedikit daripada ubi biasa.
Selain itu, ubi nuabosi juga memiliki cita rasa gurih yang menjadikannya favorit di daerah tersebut. Hidangan ubi nuabosi bisa dinikmati dengan sambal, pisang, dan menjadi pendamping minuman khas NTT.
Kombinasi ubi nuabosi yang lezat dengan sambal pedas, pisang manis, dan minuman khas NTT menciptakan harmoni rasa yang unik. Ubi nuabosi merupakan makanan dengan nilai kuliner tinggi di Ende dan sekitarnya.
21. Roti Kampyang
Roti Kompiang atau Kompyang Longa adalah makanan khas NTT yang berasal dari Pulau Komodo. Camilan khas Flores ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu bagian atasnya dilumuri dengan taburan wijen yang melimpah.
Nama “longa” sendiri memiliki arti “wijen” dalam bahasa Manggarai Flores. Roti Kompyang memiliki bentuk bulat atau oval dengan tekstur yang sedikit keras. Kelezatan makanan khas NTT ini membuatnya menjadi salah satu oleh-oleh yang populer di daerah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Menikmati Roti Kompyang di pagi hari sambil menyeruput kopi Flores yang nikmat akan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan.
22. Kue Jintan
Kue Jintan adalah makanan khas NTT yang lezat dan memiliki penampilan mirip biji ketapang. Cemilan ini terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, mentega, gula pasir, jintan, dan telur.
Kombinasi bahan-bahan tersebut menghasilkan tekstur kue yang renyah namun lembut, serta memiliki rasa manis yang ringan. Masyarakat di Labuan Bajo menjadikan Kue Jintan sebagai camilan favorit saat bersantai. Cemilan ini juga banyak dijual di toko-toko oleh-oleh di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan makanan khas NTT satu ini karena memiliki cita rasa khas dan menjadi salah satu simbol kuliner lokal saat kamu berkunjung ke daerah tersebut.
23. Ka’pu Pantunnu
Ka’pu Pantunnu adalah makanan khas yang sangat populer di Sumba Barat, Pulau Sumba. Makanan ini merupakan sajian sayuran yang sangat disukai oleh masyarakat setempat. Keunikan dari Ka’pu Pantunnu terletak pada bahan utamanya, yaitu jantung pisang yang ditumis.
Makanan sayuran seperti ini merupakan bagian dari warisan turun temurun dan memiliki cita rasa yang berbeda dengan sayuran lainnya. Para ibu di Sumba Barat dengan tekun membuat Ka’pu Pantunnu sebagai hidangan sehari-hari untuk keluarga mereka.
Oleh karena itu, sayuran ini memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat di Sumba. Berkat usaha para ibu tersebut, tidak heran Ka’pu Pantunnu menjadi salah satu makanan khas dari Pulau Sumba.
Penggunaan bumbu dan rempah-rempah biasanya disesuaikan dengan bahan yang tersedia di sekitar mereka. Salah satu ciri khas dari sayuran ini adalah aroma wangi yang berasal dari daun kemangi.
Secara tampilan, makanan khas NTT ini sedikit mirip dengan rumpu rampe. Proses pembuatannya dimulai dengan membakar jantung pisang, kemudian dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan santan kelapa. Aroma wangi semakin khas ketika ditambahkan daun kemangi.
Meskipun Ka’pu Pantunnu merupakan makanan khas yang lezat dan sering dikonsumsi sehari-hari, hidangan ini tidak dijual di rumah makan biasa dan umumnya hanya disajikan dalam acara tradisional atau festival-festival khusus.
Itulah beberapa ulasan tentang makanan khas NTT kali ini. Melalui wisata kuliner, kamu dapat mengenal lebih jauh daerah yang akan kamu kunjungi, dan kamu akan menemukan berbagai keberagaman kuliner yang menarik. Pastikan untuk mencoba beberapa kuliner di atas saat kamu mengunjungi Nusa Tenggara Timur.
