Gunung Burangrang Purwakarta, Wisata Alam Legendaris Dengan 4 Jalur Pendakian Menantang

Gunung Burangrang

Gunung Burangrang termasuk wisata alam populer di Jawa Barat. Puncaknya yang tak terlalu tinggi sering dijadikan tempat latihan bagi para pendaki pemula.

Ketinggian gunung ini kurang lebih sekitar 2.064 meter di atas permukaan air laut. Proses terbentuknya sendiri berasal dari letusan Gunung Sunda yang terjadi pada zaman prasejarah.

Legenda Gunung Burangrang

Menurut kabar burung yang beredar, Gunung Burangrang masih ada keterkaitannya dengan legenda Sangkuriang. Sebuah cerita rakyat tentang asal-usul terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu. Di mana Si Sangkuriang ini mencintai seorang wanita cantik yang tidak lain adalah ibunya sendiri yang bernama Dayang Sumbi.

Dikarenakan Sangkuriang adalah putranya maka Dayang Sumbi menolak cinta Sangkuriang dengan tegas. Sayangnya Sangkuriang tak menerimanya dan terus memaksa. Akhirnya Dayang Sumbi pun memberi syarat agar Sangkuriang membuat perahu besar dalam satu malam. Dengan angkuhnya Sangkuriang menyetujui permintaan Dayang Sumbi.

Dayang Sumbi tak tahu kalau Sangkuriang bekerja sama dengan jin. Untuk mencari tahu kebenarannya ia pun datang ke lokasi pembuatan perahu secara diam-diam. Alhasil, ia mendapati perahu tersebut hampir selesai. Dayang Sumbi pun tak tinggal diam. Ia meminta bantuan pasukannya untuk menggelar kain sutera merah di sisi timur.

Sengaja Dayang Sumbi menggelar kain sutera agar terlihat seolah-olah matahari akan terbit. Melihat hal itu Sangkuriang menghentikan pekerjaannya. Sangkuriang sangat marah lalu ia menendang perahu itu hingga terbalik.

Konon katanya perahu Sangkuriang berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Batang pohon yang merupakan material utamanya menjadi Gunung Bukit Tunggul. Dan sisa-sisa rantingnya berubah menjadi Gunung Burangrang yang kamu kenal saat ini.

Jalur Pendakian Gunung Burangrang

Belum banyak yang tahu bahwa Gunung Burangrang adalah tempat pendakian terbaik. Namanya kurang begitu dikenal dibandingkan Gunung Tangkuban Perahu. Padahal lokasi keduanya begitu dekat dan mudah diakses dari Kota Bandung. Kamu bisa menjangkaunya dengan naik angkutan umum maupun kendaraan pribadi.

2021 02 08
Sumber : Google Maps/Muhamad Sobirin

Mungkin saja hal tersebut disebabkan medan pendakiannya yang lumayan menantang. Kamu akan menemukan tanjakan, jurang curam, dan kabut. Namun perlu kamu tahu dibalik itu semua ada pemandangan indah siap memanjakan para pendaki. Begitu sampai di puncak akan terlihat panorama Situ Lembang dan Keindahan Kabupaten Purwakarta.

Kalau dilihat sekilas gunung ini mirip Gunung Salak. Banyak pepohonan rimbun menutupi areanya. Pada waktu tertentu pula ada kabut tebal menyelimuti kawasan tersebut. Kondisinya sungguh tak jauh berbeda dengan penampakan Gunung Salak. Apabila kamu ingin mendaki ke sana bisa melalui 4 jalur berikut ini.

Legok Haji

2021 06 07
Sumber : Google Maps/Yayan Suryana

Jalur pendakian pertama kamu bisa lewat di Legok Haji. Jalur satu ini paling difavoritkan oleh para pendaki. Selain karena lebih tertata medannya juga sangat menantang. Cocok buat kamu yang suka tantangan. Fasilitas yang tersedia di basecamp ini sudah cukup memadai. Ada area parkir, toilet, camp area, dan warung makan.

Pos pertama masih cukup mudah untuk kamu lalui. Jalurnya dimulai dari hutan pinus hingga ke pos pertama. Kalau kamu lelah sudah disediakan bangku dan shelter untuk tempat beristirahat. Pos pertama ini juga menjadi jalan persimpangan menuju Curug Cipalasari.

Selesai dari pos pertama kamu akan lanjut ke pos kedua. Perjalanan kali ini akan lebih menantang karena mulai memasuki area hutan. Medan yang kamu lewati dipenuhi akar pepohonan dan tanjakan terjal. Semakin ke puncak tingkat kemiringannya kian parah. Bahkan ada beberapa titik yang harus kamu lalui menggunakan tali webbing.

Jalur Pangheotan

Berikutnya ada Jalur Pangheotan yang rutenya dimulai dari basecamp Kecamatan Cikalong Wetan, Purwakarta. Jalur ini kurang begitu populer karena medannya cukup landai. Terlebih lagi untuk mencapai puncak Gunung Burangrang memakan waktu lumayan lama. Kedua alasan itulah yang menjadikan jalur ini tak banyak diminati para pendaki.

Bayangkan saja, kamu harus menempuh perjalanan selama 5 jam lebih. Tidak seperti jalur lainnya yang hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam saja. Jalur ini tidak disarankan buat kamu yang kurang bisa menikmati perjalanan. Dikarenakan jaraknya dari basecamp menuju puncak sangatlah jauh.

Alternatif Pos Komando

Satu lagi jalur yang bisa kamu lalui ada Alternatif Pos Komando. Atau lebih biasa dikenal dengan sebutan rute Latihan Kopassus. Untuk menggunakan jalur satu ini para pendaki harus izin terlebih dahulu kepada Kopassus. Biasanya jalur ini ditutup karena digunakan sebagai tempat latihan militer.

Tenang saja, masih ada pintu masuk lain yang bisa kamu coba. Akan tetapi medan yang akan kamu lewati pertama kali lumayan landai. Sepanjang perjalanan suasananya tampak teduh dengan area hutan tanpa akar. Kamu akan melihatnya hingga sampai di pos pertama. Sebenarnya tidak ada pos resmi di jalur ini. Hanya ada beberapa tanah datar yang bisa kamu sebut sebagai pos.

Selesai dari pos pertama kamu masih melewati medan yang landai. Dari kejauhan kamu bisa melihat keindahan Wisata Situ Lembang. Selanjutnya akan ada jalan menanjak hingga sampai di pos yang kedua. Siap-siap berjibaku dengan akar-akar pohon dan jalanan curam dengan kemiringan yang cukup ekstrem.

Pos kedua adalah pos terakhir. Di sini kamu bisa mengistirahatkan tubuh sejenak. Dikarenakan ketika sampai di puncak nanti kamu akan melewati tepian jurang yang cukup berbahaya. Para pendaki harus berhati-hati dan selalu waspada saat melangkah. Sebelum tiba di puncak kamu mesti melalui tanjakan berbatu dengan tingkat kemiringan 90 derajat.

Tanjakan Mentari

2023 12 27
Sumber : Google Maps/Tarma Juanda

Tak kalah populer dengan Legok Haji. Tanjakan Mentari juga jalur favorit para pendaki saat ingin menuju puncak Gunung Burangrang. Basecamp pertamanya hanya sebuah warung biasa yang terletak di Kelurahan Pasirlangu, Kecamatan Cisarua. Lokasinya berada pada ketinggian 1.300 mdpl.

Lama-lama medannya dipenuhi tanjakan dengan tingkat kemiringan yang lumayan bikin capek. Pastikan sebelum berangkat kamu sudah sarapan karena perjalanan ini membutuhkan tenaga dan stamina yang kuat. Area pertama yang akan kamu lewati adalah area hutan pinus menyejukkan.

Setelah hutan pinus kamu harus melalui tanjakan yang dipenuhi semak belukar. Di mana bagian rumputnya bisa membuat kaki terasa gatal. Maka dari itu para pendaki tidak disarankan memakai celana pendek. Sekitar 45 menit kemudian kamu akan sampai di pos kedua.

Dari pos dua ke pos tiga medannya berubah landai. Kamu akan memasuki hutan heterogen yang dipenuhi pepohonan rindang. Sangat kontras dari pos tiga menuju pos empat. Medannya sungguh membahayakan karena berupa tanjakan licin dan terjal. Beruntungnya di sini minim sekali akar pohon.

Harga Tiket Masuk

Harga tiket masuk setiap basecamp berbeda. Akan tetapi kisarannya kurang lebih Rp15.000. Biaya tersebut belum termasuk ongkos parkir dan keperluan lainnya. Khusus jalur Alternatif Pos Komando bisa kamu lalui tanpa perlu membayar biaya sepeserpun. Namun sebelum itu kamu harus izin terlebih dahulu.

Jam Buka

Pihak pengelola Gunung Burangrang tidak menetapkan jam operasional khusus. Para pendaki bebas mau datang di hari dan jam berapa pun. Dikarenakan wisata ini buka selama 24 jam nonstop. Bagi yang ingin camping sudah disediakan area khusus.

Fasilitas Umum

2022 08 18
Sumber : Google Maps/AL MIDIH Jamba’

Masing-masing basecamp menyediakan fasilitas umum yang berbeda-beda. Kalau mau yang paket lengkap pilih saja jalur Legok Haji. Di sana kamu akan menjumpai beberapa fasilitas berikut ini:

  • Area parkir luas
  • Toilet umum
  • Camp area
  • Warung makan
  • Mushola
  • Tempat penitipan helm

Tips Berkunjung

Gunung Burangrang termasuk wisata alam yang wajib masuk bucket list kamu. Namun sebelum itu buat persiapan matang agar perjalanan kamu berjalan lancar. Untuk mempermudah proses keberangkatan coba terapkan beberapa tips berikut:

  • Tentukan waktu keberangkatan saat cuaca sedang masuk musim kemarau.
  • Pastikan kondisi fisik kamu dalam keadaan sehat dan bugar.
  • Ajaklah teman atau keluarga agar suasananya lebih menyenangkan.
  • Jangan membawa barang terlalu banyak agar beban tas kamu tidak terlalu berat.
  • Pakailah pakaian yang nyaman. Untuk bawahan usahakan memakai celana panjang.
  • Sebelum berangkat cek kondisi kendaraan kamu terlebih dahulu.
  • Ketika berada di area wisata selalu patuhi setiap aturan yang diberlakukan dan jangan coba-coba melakukan sesuatu yang dilarang.

Penutup

Setelah menyimak penjelasan tadi apakah kamu berminat menghabiskan akhir pekan di Gunung Burangrang? Jika iya, segera buat rencana liburan dari sekarang. Jangan ditunda-tunda lagi sebelum harga tiketnya naik. Semoga artikel ini membantu dan jangan lupa share ke teman-teman kamu ya.

Avatar for Indriani
Indriani Memiliki kesibukan sebagai content writer dan menyukai bidang gambar, baca, dan menulis.
Avatar for Indriani
Indriani Memiliki kesibukan sebagai content writer dan menyukai bidang gambar, baca, dan menulis.
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments