Mengenal Gereja Ijen Malang: Warisan Sejarah Kolonialisme Belanda

Gereja Ijen Malang

Gereja Ijen Malang adalah kakek dari berapa Gereja Katolik di kota Malang. Gereja ini memiliki gaya arsitektur yang indah tidak hanya mengundang banyak Jemaat tapi juga sering banyak pengunjung yang berfoto di depan gereja yang menjadi sejarah zaman kolonial Belanda.

Karena lokasinya berada pertigaan di Jalan Ijen Boulevard maka orang-orang menyebutnya gereja Ijen. Tapi di atas kertas lokasi gereja ini terletak di Jalan Guntur nomor 2 Malang. Mempunyai letak yang begitu mencolok berada di pertigaan jalan membuat gereja ini begitu menarik perhatian orang yang lalu lalang berkendara.

Lokasi: Jalan Buring no 2, Oro-oro Dowo, Klojen, Malang. Rute ke Gereja Ijen Malang.
Harga Tiket: Gratis.
Jam Buka: Tidak di Ketahui.

Banyak orang mengenali gereja ini karena posisinya yang begitu strategis, apalagi jika kamu datang pada hari Minggu di mana selalu diadakan carfreeday. Banyak orang yang berolahraga juga sambil berfoto di gereja ini yang menjadi gereja ini menjadi salah satu wisata di Malang kota.

1. Pembangunan Gereja Ijen Malang

Pembangunan gereja ini memakan waktu sekitar 10 bulan, dimulai dari tanggal 11 Februari 1934 hingga 28 Oktober 1934. Nama dari gereja Ijen sebenarnya adalah Theresia kerk.

Artistek yang mendesain Gereja ini adalah seseorang berkebangsaan belanda bernama Rijksen en Estogie yang di limpahkan pengerjaannya pada Perusahaan kontraktor bernama NV Bouwunding Buerau Siten en Louzada.

Alasan mengapa nama Theresia diambil sebagai penamaan Gereja ini adalah sebagai penghormatan kepada seorang Biarawati berkebangsaan perancis yang sangat di hormati oleh umat Katolik. Itulah kenapa jika kamu kesini, kamu akan menemukan patung Santa Theresia di dekat Pintu masuk.

2. Alasan Pembangunan Gereja Ijen Malang

Gereja Ijen Malang Tempo Dulu
Gereja Ijen Malang Tempo Dulu

Ada 1 gereja lainnya berada di kota Malang yang justru usianya lebih tua yaitu Gereja Hati Kudus Yesus yang berlokasi di Wilayah Kayutangan dan dibangun pada tahun 1905, dan ada 1 lagi di jalan semeru yang di bangun oleh warga berkebangsaan Belanda bernama Clemens Van der Pas O Charm. Karena meningkat pesatnya populasi umat kristen dan kapasitas Gereja yang tidak memadai maka di bangunlah gereja baru untuk jamaah.

3. Gereja Ijen Malang Sekarang

Gereja Ijen berganti nama menjadi gereja Santa Perawan Maria Gunung Karmel. Alasanya adalah karena Ordo Katolik Bernama Karmeli yang mendirikan Gereja ini.

Sebagai Info, ordo karmelit itu adalah satu dari banyak nya Ordo keagamaan kristen katolik dari Roma. Para petinggi dari ordo Kristen Katolik ini biasanya mengidentifikasikan diri dengan nama belakang “OCharm”. Seperti orang yang mendirikan gereja ini juga bernama Clemens Van der Pas O Charm.

4. Sekolah Buatan Belanda

Masih di sekitar Gereja ini juga sempat di bangun beberapa sekolah dan fasilitas umum. Di Jalan semeru didirikan sekolah berbahasa Belanda. Sekolah “ongko loro” di Betek tahun 1930. Taman Kanak-kanak dan sekolah dasar Santa Ursula (Jalan panderman) dan didirikan juga AMS (Algemeene Middlebare School) Santa Albertus di Jalan Talang.

Karena letak yang berlokasi di tengah kota Malang dan begitu strategis dengan arsitektur yang indah dan megah. Gereja Ijen ini menjadi “Katedral” atau menjadi pusat keuskupan di Malang. Maka tidak heran jika ada juga yang menyebut Gereja ini sebagai pusat uskup Malang.

Jika kamu melihat Area sekitar Gereja Ijen nampak banyak bangunan-bangunan tua bersejarah. Ya, karena dulu disini memang tempat warga Belanda bermukim.

5. Gaya Arsitektur Gereja Ijen Malang

Gaya arsitektur Gereja Ijen ini adalah Neo-Gothik yang merupakan seni desain Belanda. Maka itulah Bangunan ini kini menjadi salah satu Ikon kota Malang, selain bangunanya indah juga memiliki nilai sejarah tinggi.

Ciri khas dari Neo-Gothik style jika dilihat dari bangunan ini adalah adanya lengkungan yang bertemu dan mengarah ke atas (langit-langit). Yang sangat relevan dengan filosofi dalam agama katolik yaitu Gambaran hubungan antara manusia (Subjek) dengan secara horizontal dengan ciptaan lainnya dan secara Vertika dengan Tuhan. Filosofi ini sebut Domus Ecclesiae dalam dunia kristen.

Dalam Seni Arsitektur Neo-Gothik, Ceiling bangunan terbuat dari Batu alam, selain sebagai bentuk representasi seni juga sebagai penahan dari atap yang menyatu dengan bangunan inti. Style eropa sangat kental pada bangunan ini, kita bisa melihatnya jelas dari Denah bangunan, dan kabarnya Baja yang dipakai pun langsung didatangkan dari Eropa.

Avatar for Setapak Langkah
Setapak Langkah Portal setapak langkah lahir untuk mengajak semua orang menikmati keindahan bumi pertiwi. Mulai dari Wisata alamnya yang manakjubkan, situs wisata sejarah yang penuh makna dan kuliner-kuliner nusantara yang nikmat rasanya.
Avatar for Setapak Langkah
Setapak Langkah Portal setapak langkah lahir untuk mengajak semua orang menikmati keindahan bumi pertiwi. Mulai dari Wisata alamnya yang manakjubkan, situs wisata sejarah yang penuh makna dan kuliner-kuliner nusantara yang nikmat rasanya.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments